Powered by Blogger.

Maryamah Karpov

by - Tuesday, December 16, 2008

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Andrea Hirata
REVIEW MARYAMAH KARPOV

Setelah cukup lama menanti kemunculan novel yang merupakan tetralogi Laskar Pelangi yang terakhir ini, akhirnya bulan Desember 2008 ini, telah di launching novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata, setelah penundaan kemunculan novel ini menanti film Laskar Pelangi di tayangkan. Saya memiliki seluruh buku tetraloginya, saya juga telah melihat filmnya. Filmnya bagi saya memang tidak sebegitu menarik seperti yang digemborkan, tidak seperti bayangan imajinasi saya saat membaca novelnya. Namun hal itu memang dapat dimaklumi karena persepsi setiap pembaca berbeda dalam memahami sebuah buku. Tapi film ini sudah cukup bagus jika dibandingkan dengan film-film Indonesia lain yang beredar saat ini.
Bagi saya, novel terakhir Andrea Hirata ini kurang gregetnya. Diantara tetraloginya, saya paling menyukai Edensor, seri ketiganya. Dan jika saya urutkan berdasarkan tingkat kesukaan saya, jadinya akan seperti ini : Edensor, Laskar Pelangi, Maryamah Karpov dan Sang Pemimpi.
Isi cerita dalam Maryamah Karpov tidak menggambarkan keseluruhan isinya. Nama Maryamah Karpov hanya muncul sedikit dalam bukunya.
Maryamah Karpov merupakan tetralogi terakhir Laskar Pelangi dan juga (katanya) merupakan karya terakhir dari Andrea Hirata. Menurut kabar angin yang beredar, Andrea berniat mengundurkan diri dari dunia kepenulisan, suatu keputusan yang disayangkan banyak pihak. Kabarnya Andrea mengundurkan diri dari kepenulisan karena beliaunya hendak menyepi dari hiruk pikuk selebritas. Andrea merasa kurang siap atas ketenaran yang secara tiba-tiba hinggap dalam hidupnya. Andrea yang semula berasal dari keluarga yang biasa saja, Andrea yang memiliki kehidupan yang biasa saja tiba-tiba harus berhadapan dengan ketenaran yang menerpanya. Dan imbas dari ketenaran itu, Andrea juga sempat dilanda gosip. Kehidupan adem ayem yang biasanya menemaninya berubah menjadi kehidupan hectic dimana tak ada lagi tempat untuk ruang privasinya.
Kisah dalam Maryamah Karpov merupakan kisah hidup Andrea pasca menyelesaikan studi masternya di Perancis. Andrea kembali tinggal di kampung halamannya di Belitong. Cerita terus berlanjut mengenai lika-liku kehidupannya di Belitong termasuk juga pencariannya terhadap A Ling. Demi A ling, Ikal, nama kecil Andrea, kembali rela menemui Tuk Bayan Tula ditemani Mahar dan 3 orang lainnya. Pencariannya kali ini menggunakan perahu yang dibuat sendiri oleh Ikal dibantu tentu saja oleh sang jenius, Lintang. Perahu yang diberi nama Mimpi-mimpi Lintang tersebut dibuat dengan sepenuh hati oleh Ikal dengan tangannya sendiri walau harus dianggap remeh oleh orang sekampungnya, bahkan dijadikan taruhan.
Dalam novel ini, Andrea banyak bercerita tentang kebiasaan orang-orang Belitong yang terdiri dari berbagai macam suku yang memiliki kebiasaan yang aneh dan berbeda-beda.
Jika di novel sebelumnya, alur berjalan begitu cepat, di novel terakhir ini, alur cerita berjalan agak lambat. Andrea banyak memberikan deskripsi tentang banyak hal: orang, tempat, keadaan sehingga menjadikan alurnya terasa melambat. Namun masih dengan gaya seorang Hirata, ceritanya juga dibumbui dengan gaya yang lucu.
Tapi saya tidak begitu suka ending dari novel kali ini. Endingnya dibuat menggantung dan tidak jelas membuat pembaca menjadi penasaran. Hal ini menjadikannya tidak menarik, seolah penantian selama 3 buku sebelumnya menjadi sia-sia. Ending yang tidak bahagia justru disaat-saat seharusnya ending itu seharusnya menjadi bahagia. Mengecewakan. Penasaran. Sebel. Sedih. Begitulah kira-kira perasaan saya setelah menyelesaikan lembar terakhir dari novel Maryamah Karpov ini. Seakan-akan saya masih mengharapkan ada lembar lain lagi setelah lembar terakhirnya, ada kata-kata dan kalimat-kalimat lain yang menutup tetralogi itu, ada kisah lain yang mengakhiri kisah Ikal itu, ada ending lain yang bisa jauh lebih baik dari tetralogi Laskar Pelangi yang pamungkas ini.
Beginikah akhir dari seluruh perjuangan, penjelajahan, pencarian atas cinta dan mimpi-mimpi?


wp@16122008




You May Also Like

13 comments

  1. Blom selesai mba'...
    Insya Allah ngereview juga.

    Tapi kesan alur yang lambat, saya sangat setuju.

    ReplyDelete
  2. endensor dan yang ini belum baca. tapi aku lebih suka sang pemimpi dibanding laskar pelangi. ceritanya lebih membumi dan real. terutama tersentuh dengan kisah jimbron dan arai.

    ReplyDelete
  3. lasker pelangi kesang pemimpi ke edensor = sangat nyambung
    tapi laskar pelangi ke Amryamah Karpov = tidak nyambung

    ReplyDelete
  4. He..he..baru sempet di reply. Klo sekarang dah baca?

    ReplyDelete
  5. He..he..baru reply juga. Sekarang pasti dah selese dunk?gmn menurutmu?

    ReplyDelete
  6. Hm..iya seeh..Setiap orang punya selera masing-masing

    ReplyDelete
  7. He..he..iya. Ada yang bilang di Maryamah Karpov, ceritanya ngalor-ngidul gak jelas.

    ReplyDelete
  8. Bukannya si Hirata emang nulisnya begitu??? Kadang lompat-lompat gak jelas....tapi untungnya masih enak dinikmati...

    ReplyDelete
  9. Gitu yaa?hm..iya juga seeh..tapi lebih jelas terlihat ya di Maryamah Karpov itu..

    ReplyDelete
  10. dari 4 buku itu aku paling suka LP dan SP, lainnya mendatar, MK malah antiklimaks.

    ReplyDelete
  11. kalo paling hanya satu lho. aku pilih sp yang lebih real.

    ReplyDelete
  12. iya yah paling 1 aja, LP definitely...

    ReplyDelete