Powered by Blogger.

REPORTASE SILAHTURAHMI NASIONAL (SILNAS) FLP 2008

by - Wednesday, July 16, 2008

REPORTASE SILAHTURAHMI NASIONAL (SILNAS) FLP 2008

PEKAN SASTRA HIJAU : SASTRA, LINGKUNGAN DAN KEARIFAN LOKAL

JAKARTA 11-13 JULI 2008


Ruang Utama


Acara Silnas ini semula akan di adakan di UI, namun kemudian dengan alasan efektivitas, acaranya di pindahkan ke P4TK di Srengseng Sawah Jakarta Selatan.

Di dalam Silnas ini berkumpul anggota FLP seluruh Indonesia dan juga dari beberapa negara luar negeri. Silahturahmi nasional FLP biasa dilakukan satu tahun sebelum Musyawarah Nasional FLP tahun 2009. Ada peserta quota dimana tiap cabang mengirimkan 2 orang utusannya dan juga non-quota. Peserta quota menginap di asrama P4TK.

Tempat P4TK agak terpencil. Dari jalan utama sekitar 300m atau 5-10 menit jalan kaki. Letaknya di sebelah SMA 109.

Dalam acara silnas flp ada banyak acara menarik yang ditawarkan, namun acara-acara tersebut di buat paralel, artinya dalam 1 waktu ada beberapa acara yang dilaksanakan sekaligus. Ini sangat disayangkan, karena akibatnya kita tidak bisa mengikuti seluruh acara yang di tampilkan. Padahal khan akan ada banyak manfaat sekiranya kita bisa mengikuti seluruh acara.

Saya sebagai peserta non-quota dari FLP Bekasi. Ada tiket yang dikeluarkan pada setiap acara. Yang harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Untuk mahasiswa/pelajar berkisar Rp. 30-55 ribu. Sedangkan untuk umum pada kisaran Rp. 45-95 ribu. Untungnya ada tiket terusan untuk 3 hari (kayak di Dufan aza), Rp. 375 ribu untuk umum dan Rp. 100 ribu untuk anggota FLP non-quota. Dengan perhitungan matematis yang lebih hemat saya memilih tiket terusan walaupun pada akhirnya saya hanya bisa mengikuti acara sampai hari kedua tidak sampai selesai. 


Breakfast Peserta???!!!


Di jadwal, pembukaan acara Silnas dilakukan pukul 08.00 pagi, namun ternyata molor sampai akhirnya baru dibuka pukul 09.00 pagi. Dengan MC nya Wiwiek Sulistyawati, ketua FLP Bekasi. Acara di buka oleh Irfan Hidayatullah sebagai Ketua Umum FLP.


Peserta Silnas 


Dalam pembukaan ada presentasi oleh Dr. Prihardi Kahar dari ACER Biomass Research Group Universitas Japan. Saya rasa, isi presentasinya cukup bagus, namun sayangnya tidak diimbangi oleh bagusnya peralatan penunjangnya. Sound systemnya sangat buruk, ditambah lagi peserta yang lumayan banyak yang gak semuanya bisa diam saat ada orang yang bicara di depan, belum lagi berisiknya suara anak kecil yang dibawa oleh orang tua mereka ke dalam ruangan.


Pak Prihardi sambil megang mic dan recorder


Kemudian dari pembukaan acara dilanjutkan dengan “Talkshow Kreatif dan Kaya tanpa merusak lingkungan”. Acara ini di moderatori oleh Boim Lebon, sedangkan pembicaranya adalah Aris Nugraha dari ANP Production dan Pak Putut dari Mizan. Acara talkshow ini di mulai pukul 10.15 dan selesai sekitar pukul 12.00. Semula acara on track dalam arti bicara mengenai berkarya dan berkreasi tanpa merusak lingkungan tapi lama kelamaan jadi bergeser, jadi lebih ke teknis menulis skenario karena mas Aris adalah penulis skenario dan juga cara-cara menembus penerbit karena pak Putut dari penerbit Mizan. Memang hal itu penting bagi penulis namun tidak pada tempatnya, gak sesuai lagi dengan tema acaranya.


Kreatif Tanpa Merusak Lingkungan, dari Kiri-Kanan: Boim Lebon, Pak Ketut dan Aris Nugraha


Asma Nadia dan Aris Nugraha



Asma Nadia dan Pak Putut


Setelah itu masa ishoma. Untuk peserta terusan, gak dapet lunch lho! Jadi saya terpaksa beli sendiri makanannya. Dan mengingat P4TK agak terpencil, susah juga cari tempat makan. Untungnya ada warung makan di depan P4TK yang tidak banyak ragam makanannya tapi setidaknya cukuplah untuk makan siang.

Dalam masa ishoma itu, saya dan Putri dari FLP Bekasi juga, ikut nebeng di kamar peserta quota. Peserta quota dari FLP Bekasi adalah Deprina dan Pendi. Saya dan Putri akhirnya nebeng di kamar Deprina. Kamarnya lumayan besar. Ada 3 single bed disana, ada meja rias beserta kacanya dan juga 3 lemari. Ada kamar mandinya juga serta kamarnya ber-AC. Di kamar ber-AC, di tempat acara juga ber-AC. Wah, katanya tema silnas ada hubungannya dengan lingkungan, tapi koq pake AC ya?padahal AC juga salah satu penyumbang freon besar yang bisa membahayakan lingkungan, kecuali jika bisa dipastikan AC nya ramah lingkungan. Ya tapi mungkin mengingat Jakarta yang so panas ini, AC mungkin bisa sedikit mendinginkan hati dan kepala kita ya?


FLPers Bekasi, Ki-Ka : Deprina dan Ina


Di kamarnya, Deprina sekamar dengan peserta dari Mataram dan Palembang. Senang seeh bisa kenal sama mereka. 


Di kamar peserta, dari Kiri-Kanan : me, Mba Nining (FLP Mataram), Dewi (FLP Palembang), Deprina (FLP Bekasi)


Begitulah, setelah numpang shalat dan beristirahat sebentar, kami melanjutkan mengikuti rangkaian acara silnas lain. Rencananya akan ada 2acara pada pukul 13.30-16.00. Acara pertama Pelatihan Optimalisasi Perpustakaan Sekolah dan Taman Baca untuk Lingkungan Sekitar dan yang kedua Fiksi Gila; Pelatihan Menulis Fiksi. Saya memutuskan untuk mengikuti yang pelatihan menulis Fiksi. Di acara ini juga molor, jadi baru di mulai jam 14.00. Acara ini di moderatori Naniek Susanti, salah satu penulis dan pengurus FLP Pusat. Di isi oleh Sofie Dewayani (Penulis dari FLP Amerika) dan Afifah Afra (Afra Publishing). Materinya cukup menarik.

Mba Sofie memang sedang menyelesaikan studi S3 nya di Amerika. Mba Afra juga cukup atraktif, bahkan sampai turun dari panggung dan mendekati peserta. Penyampaian materinya melibatkan peserta. Peserta pun di ajak untuk terlibat aktif mengikuti petunjuk-petunjuknya. Saya gak menyesal mengikuti acara ini. Tapi mungkin agak kurang dalam segi waktu. Yang namanya pelatihan khan gak bisa sebentar, sedangkan alokasi waktu yang diberikan untuk mba Afra hanya 30 menit. Sisanya belajar sendiri ya? Peran mba Afra dan juga mba Sofie adalah “merangsang” proses kreatif para peserta. 


Fiksi Gila; Pelatihan Menulis Fiksi. Ki-Ka: Sofie Handayani, Naniek Susanti dan Afifah Afra


Mba Afifah Afra sampai turun panggung


Hari kedua acara Silnas, ada 3 acara yang bersamaan waktunya pada jam 09.00. Acara pertama Dari Kertas ke Layar Lebar; Bedah Film Ayat-ayat Cinta, kedua Dari Tunas Cinta Jadilah Buku; Pelatihan Menulis Kreatif Non Fiksi dan ketiga Puisi Sastra Hijau; Pelatihan Menulis Puisi. Saya memilih ikut acara pertama, Bedah Film Ayat-ayat Cinta. Acara ini di moderatori oleh Zaenal Radar dengan pembicara Habiburahman El-Shirazy dan Moh. Zamzam. Kang Abik sebagai penulis novel Ayat-Ayat Cinta dan Moh. Zamzam yang merupakan adik dari Irfan Hidayatullah, Ketua Umum FLP, bertindak selaku orang yang faham tentang pembuatan film. Yang kurang dari acara ini adalah, karena judulnya adalah bedah film bukan bedah buku Ayat-ayat Cinta jadi seharusnya ada perwakilan dari pihak pembuat film, namun pada waktu itu tidak ada pihak pembuat film. Kang Abik memaparkan proses novelnya sampai bisa di angkat ke layar lebar. Sedangkan Moh. Zamzam memberikan analisanya tentang film ayat-ayat cinta. Namun disayangkan juga bahwa Moh. Zamzam belum membaca novelnya, dia hanya menonton filmnya.

Satu hal yang perlu digarisbawahi, menurut Moh. Zamzam dari sebuah karya akan selalu ada yang suka, tidak suka dan juga ada yang mengkritik. Kritik merupakan imunisasi bagi sebuah karya dan pembuatnya. Jika kita tidak puas dengan suatu karya maka buatlah karya tandingan yang menurut kita bisa lebih baik dari suatu karya tersebut. Jangan pernah mau kalah atau disetir oleh industri. Tapi menurutnya di Indonesia itu jarang ada kritikus yang ada hanya komentator.

Saya cukup puas dengan acara yang ini.

Selanjutnya pada pukul 13.00 ada pemutaran film indie karya teman-teman FLP yaitu film Me, My Sister and Muhammad Ali dan Sang Murabbi. Sebenarnya bukan pemutaran film keseluruhan tapi hanya thrillernya. Sang Murabbi Insya Allah akan di luncurkan ke publik pada bulan Juli ini. Kemudian acara dilanjutkan dengan Pelatihan Menulis Skenario Dasar. Acara ini di moderatori oleh Melvy Yendra dengan pembicara Fahri Asiza (Penulis Skenario OB, dll) dan Naijan Lengkong (Penulis Skenario Si Entong dll). Tapi kayaknya judul acara pelatihan menulis skenario kurang tepat tapi mungkin hanya talkshow saja. Karena tidak seperti Mba Afra, kali ini acara full hanya talkshow tanpa melibatkan peserta untuk berlatih. Peserta hanya di beri kesempatan untuk bertanya.

Selesai acara tersebut pada kira-kira pukul 15.30. Sangat singkat.

Hari kedua berakhir bagi saya.

Semula saya berencana hadir pada hari ketiga silnas, namun ternyata karena ada sesuatu dan lain hal saya tidak bisa hadir.

Mohon maaf fotonya hanya sedikit, karena ada kesalahan teknis foto-foto hari kedua terhapus semua. Dan hasil fotonya juga tidak begitu bagus mengingat amatirnya sang fotografer serta kamera yang juga terbatas kemampuannya.

Demikian acara Silnas yang dapat saya laporkan. Semoga ke depannya bisa lebih baik. Sukses Selalu untuk FLP!



Wahyu Purwaningsih

FLP Bekasi


wp@16072008


You May Also Like

0 comments