Powered by Blogger.

SECONDS FROM DISASTER

by - Saturday, August 02, 2008

Pernah liat acara Seconds From Disaster di ANTV?Ini sebuah acara dokumenter tentang detik-detik menjelang terjadinya suatu bencana di seluruh dunia.

Beberapa waktu lalu, acara ini menceritakan tentang tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu. Dulu pasca terjadinya tsunami 2004, muncul banyak skenario-skenario. Bahkan ada gosip yang sempet beredar di internet bahwa katanya tsunami itu terjadi akibat adanya percobaan nuklir bawah laut oleh salah satu negara adidaya dunia. Well, tapi di seconds from disaster gak menceritakan tentang hal itu. Di acara itu diceritakan beberapa menit sebelum terjadinya bencana tersebut, berupa wawancara dari para saksi hidup bencana alam yang katanya terbesar sepanjang abad itu. Tidak hanya di Aceh namun juga di beberapa tempat yang terkena bencana itu yaitu di Phuket, Thailand; Srilanka dan juga sampai di Afrika. 

Di sana diceritakan bahwa pasca bencana itu, para ilmuwan dan ahli tsunami di seluruh dunia segera bertindak untuk menyelidiki penyebab terjadinya bencana tersebut. Hal inilah yang ingin saya tekankan, karena kebanyakan dari kita lebih melihatnya sebagai “hanya” bencana alam. Kita memilih untuk lebih pasrah akan apa yang terjadi tersebut. Kita pasrah bahwa sudah selayaknya lah kita dapat musibah seperti itu. Oke lah kita boleh pasrah tapi setelah itu?Nah apa yang dilakukan para ilmuwan dan ahli tsunami adalah selain menerima hal tersebut namun mereka juga berusaha meneliti sebab-sebab terjadinya bencana alam super dahsyat tersebut. Pasca bencana, para ahli tersebut segera melakukan penyelidikan ke tempat bencana, mereka mengumpulkan bukti dan juga kesaksian dari korban selamat. Penyelidikan itupun tidak berlangsung mulus. Misalnya awal mereka mencari bukti, mereka kemudian akhirnya menarik kesimpulan. Namun di saat lain, mereka juga menemukan bukti baru yang mematahkan kesimpulan tadi dan kemudian mereka mulai mencari lagi dari awal kemungkinan-kemungkinan sebab yang mungkin terjadi. Hal ini terus terjadi berkali-kali. Para ilmuwan tersebut bahkan setelah memiliki cukup data kemudian membuat simulasi baik simulasi komputer maupun simulasi mini tsunami. Mereka bahkan mencari data dengan memanfaatkan foto satelit juga rekaman video amatir saat terjadinya bencana. Namun seringkali hipotesis mereka patah karena ditemukan bukti-bukti baru. Sampai akhirnya mereka sampai pada kesimpulan akhir. Mereka berpendapat-berdasar penelitian yang mereka lakukan dan juga dari data-data yang mereka dapatkan dari lapangan maupun dari kesaksian korban-bahwa penyebab tsunami adalah terjadinya patahan bumi di bawah laut  di utara pulau Sumatera. Patahan bumi yang cukup panjang dan dalam yang dapat mengakibatkan bencana tsunami yang besar tersebut. Semula para ahli tersebut memperkirakan bahwa patahannya hanya sepanjang 400.000 km, namun dari data-data baru yang mereka dapatkan, ternyata mereka menemukan kenyataan bahwa patahan bumi tersebut jauh lebih panjang dari perkiraan semula yaitu sepanjang 170.000 km dan bukan hanya ada patahan primer namun ada patahan sekunder yang berdampak besar di Lhok Nga Aceh. Panjang patahan bumi itulah yang mengakibatkan bencana tsunami 2004 lalu sebagai bencana terdahsyat sepanjang abad yang mengakibatkan ratusan ribu nyawa melayang. Penelitian tersebut bertujuan selain untuk mencari penyebab tsunami namun juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana yang sama di masa yang akan datang sehingga dapat di berikan peringatan dini untuk meminimalisir korban jiwa. Para ahli tersebut juga memberikan peringatan bahwa kerak bumi di bawah laut sepanjang Pulau Sumatera berpotensi untuk mengalami patahan.

Kita patut bersyukur atas hasil penelitian para ahli tersebut. Sebuah bencana yang dapat kita pelajari baik secara rohani dengan keyakinan maupun dari segi logis atau ilmu pengetahuannya.

wp@02082008

You May Also Like

2 comments

  1. pernah nonton yang pesawat jatuh 2 kali, satu lagi tentang gunung api yang meletus ke samping. untuk kecelakaan pesawat, di luar negeri sistem investigasi lebih canggih dan sistematis dibandingkan di sini ya.

    ReplyDelete
  2. Iya seru ya acaranya. Iya, however, mereka jauh lebih maju dari kita. Kapan ya kita bisa seperti mereka?

    ReplyDelete