Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal
Lirik lagu Iwan Fals, Sore Tugu Pancoran terngiang-ngiang di kepalaku kala melihat sesosok tubuh mungil di perempatan lampu merah pengairan.
Bocah laki-laki itu perawakannya tidak begitu gemuk namun juga tidak terlalu kurus. Bajunya lusuh.
Kami melihatnya saat di perempatan lampu merah pengairan. Saat kami tiba di sana, bocah laki-laki itu sedang asyik membaca buku yang juga sudah lusuh. Saat lampu merah, abangku langsung bertanya padanya ”ada pe-er ya?”, bocah itu mendongak melihat sumber suara, sambil tersipu malu, dia menggeleng. Lalu ku berkata padanya ”oo, lagi belajar aja ya?”. Sang bocah kembali tersipu. Dia pun segera membereskan buku yang sedang dipegangnya dan segera meletakkan dalam tas yang terbuka disampingnya, tas yang juga lusuh. Dalam tas itu ada beberapa buku lusuh lainnya. Sang bocah yang melihat lampu lalu lintas sedang merah segera beranjak mendekati mobil-mobil yang sedang berhenti dan dia pun bernyanyi-nyanyi sambil bertepuk tangan. Oooh ternyata bocah itu adalah pengamen. Saya pun sempat melirik bukunya. Ternyata buku pelajaran Matematika, Tingkat 3, semester 5 & 6. Hm..ternyata bocah itu masih kelas 3 SD.
Salut dengan semangatnya. Dalam keadaan bagaimanapun, mungkin dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun semangatnya untuk bersekolah tetap tinggi. Bandingkan dengan anak-anak dari orang yang mampu secara finansial. Dengan segala kemudahan yang mereka miliki, mereka justru menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bersekolah. Sering bolos sekolah, belajar tidak semangat, asyik senang-senang. Suatu keadaan yang ironis...
Masih ingatkah anda pada salah satu pasal dari UUD 1945?
Pasal 34 ayat 2 “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”
Sekarang mari kita lihat keadaan yang terjadi saat ini dinegara kita?
Boro-boro negara alias pemerintah mau memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar, memikirkannya pun mungkin tak pernah terlintas di pikiran mereka?semua sibuk memikirkan bagaimana memikirkan diri sendiri dan memperkaya diri sendiri. Bahkan mereka justru memproduksi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan kebijakan-kebijakan yang di ambil.
Sayang sekali potensi besar yang terpendam yang mungkin dimiliki banyak anak jalanan tidak bisa termanage dengan baik. Mari kita berandai-andai. Andai saja pemerintah memiliki concern yang tinggi terhadap perkembangan anak-anak jalanan, bukan tidak mungkin negara ini akan jauh lebih baik. Anak-anak usia sekolah tidak berkeliaran dijalanan, mengamen, meminta-minta, mencopet, tawuran. Mereka semua sibuk bersekolah, menuntut ilmu, dibekali pengetahuan dan keterampilan. Waah negara ini pasti akan lebih cepat untuk menjadi maju.
Tapi sebenarnya, kesalahan tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada pemerintah, kita sebagai warga negara juga bisa turut membantu pemerintah untuk menangani masalah anak jalanan ini. Bagaimanapun kita harus bahu membahu dalam menyelesaikan masalah.
Kalau setiap orang tidak sibuk memikirkan diri sendiri dan memberikan perhatian kepada orang lain maka akan banyak permasalahan negara ini yang mungkin bisa terselesaikan.
Bahkan dalam Islam pun ada perintah demikian, ”Cintailah orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri”. Jika ada orang lain merasakan penderitaan, kita seharusnya juga dapat merasakan penderitaan mereka dan turut membantu semaksimal yang bisa kita lakukan.
Mari bergerak, mulai dari diri kita sendiri, mulai dari yang kecil, mulai sekarang juga!
wp@17112008
Pernah liat acara Seconds From Disaster di ANTV?Ini sebuah acara dokumenter tentang detik-detik menjelang terjadinya suatu bencana di seluruh dunia.
Beberapa waktu lalu, acara ini menceritakan tentang tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu. Dulu pasca terjadinya tsunami 2004, muncul banyak skenario-skenario. Bahkan ada gosip yang sempet beredar di internet bahwa katanya tsunami itu terjadi akibat adanya percobaan nuklir bawah laut oleh salah satu negara adidaya dunia. Well, tapi di seconds from disaster gak menceritakan tentang hal itu. Di acara itu diceritakan beberapa menit sebelum terjadinya bencana tersebut, berupa wawancara dari para saksi hidup bencana alam yang katanya terbesar sepanjang abad itu. Tidak hanya di Aceh namun juga di beberapa tempat yang terkena bencana itu yaitu di Phuket, Thailand; Srilanka dan juga sampai di Afrika.
Di sana diceritakan bahwa pasca bencana itu, para ilmuwan dan ahli tsunami di seluruh dunia segera bertindak untuk menyelidiki penyebab terjadinya bencana tersebut. Hal inilah yang ingin saya tekankan, karena kebanyakan dari kita lebih melihatnya sebagai “hanya” bencana alam. Kita memilih untuk lebih pasrah akan apa yang terjadi tersebut. Kita pasrah bahwa sudah selayaknya lah kita dapat musibah seperti itu. Oke lah kita boleh pasrah tapi setelah itu?Nah apa yang dilakukan para ilmuwan dan ahli tsunami adalah selain menerima hal tersebut namun mereka juga berusaha meneliti sebab-sebab terjadinya bencana alam super dahsyat tersebut. Pasca bencana, para ahli tersebut segera melakukan penyelidikan ke tempat bencana, mereka mengumpulkan bukti dan juga kesaksian dari korban selamat. Penyelidikan itupun tidak berlangsung mulus. Misalnya awal mereka mencari bukti, mereka kemudian akhirnya menarik kesimpulan. Namun di saat lain, mereka juga menemukan bukti baru yang mematahkan kesimpulan tadi dan kemudian mereka mulai mencari lagi dari awal kemungkinan-kemungkinan sebab yang mungkin terjadi. Hal ini terus terjadi berkali-kali. Para ilmuwan tersebut bahkan setelah memiliki cukup data kemudian membuat simulasi baik simulasi komputer maupun simulasi mini tsunami. Mereka bahkan mencari data dengan memanfaatkan foto satelit juga rekaman video amatir saat terjadinya bencana. Namun seringkali hipotesis mereka patah karena ditemukan bukti-bukti baru. Sampai akhirnya mereka sampai pada kesimpulan akhir. Mereka berpendapat-berdasar penelitian yang mereka lakukan dan juga dari data-data yang mereka dapatkan dari lapangan maupun dari kesaksian korban-bahwa penyebab tsunami adalah terjadinya patahan bumi di bawah laut di utara pulau Sumatera. Patahan bumi yang cukup panjang dan dalam yang dapat mengakibatkan bencana tsunami yang besar tersebut. Semula para ahli tersebut memperkirakan bahwa patahannya hanya sepanjang 400.000 km, namun dari data-data baru yang mereka dapatkan, ternyata mereka menemukan kenyataan bahwa patahan bumi tersebut jauh lebih panjang dari perkiraan semula yaitu sepanjang 170.000 km dan bukan hanya ada patahan primer namun ada patahan sekunder yang berdampak besar di Lhok Nga Aceh. Panjang patahan bumi itulah yang mengakibatkan bencana tsunami 2004 lalu sebagai bencana terdahsyat sepanjang abad yang mengakibatkan ratusan ribu nyawa melayang. Penelitian tersebut bertujuan selain untuk mencari penyebab tsunami namun juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana yang sama di masa yang akan datang sehingga dapat di berikan peringatan dini untuk meminimalisir korban jiwa. Para ahli tersebut juga memberikan peringatan bahwa kerak bumi di bawah laut sepanjang Pulau Sumatera berpotensi untuk mengalami patahan.
Kita patut bersyukur atas hasil penelitian para ahli tersebut. Sebuah bencana yang dapat kita pelajari baik secara rohani dengan keyakinan maupun dari segi logis atau ilmu pengetahuannya.
wp@02082008
Tau film Smallville?Dulu saya gak tau tuch. Waktu itu ada seorang kawan yang suka sekali dengan film seri smallville, waktu itu sempet bertanya-tanya smallville itu apaan seeh?nah sejak ditayangin ma Trans7 jadi tau dech, ternyata smallville itu filmnya Superman, tapi tentang kehidupan biasanya dari masa remaja di sebuah kota kecil yang bernama “Smallville”.
Nah pada episode tanggal 23 Juli 2008 lalu ada sebuah scene yang jadi bahan pikiran saya. Ceritanya, Lex Luthor itu sebenarnya punya adik kandung yang bernama Julian Luthor namun dia sudah meninggal dunia sejak kecil. Namun ternyata oleh Lex, DNA adiknya itu diambil dan kemudian di klon. Sampai Julian dewasa, dia punya identitas lain, dia diberi nama Grant Gabrielle dan dia bekerja sebagai editor koran Daily Planet, koran terbesar di kota smallville. Tidak ada yang tau klo Grant itu adalah sebenarnya Julian Luthor, hanya Lex dan Julian sendiri yang tahu, bahkan ayah mereka Lionel Luthor tidak mengetahuinya. Namun Julian tidak tahu bahwa ia sebenarnya hanyalah klon yang di buat oleh Lex. Lalu di episode itu ada seorang penjahat. Saat dia mengancam Lex yang saat itu ada Julian, penjahat itu membeberkan proyek klon Lex kepada Julian, Julian pun sangat kaget. Dia marah sekali pada Lex. Namun akhirnya penjahat itu dibunuh oleh Lex. Esoknya, Daily Planet pun di beli oleh Lex, sehingga Julian berada di bawah kekuasaannya. Lex pun mulai mengatur-ngatur kehidupan Julian. Bahkan sampai ke kehidupan pribadinya. Sebenarnya Grant alias Julian jatuh cinta dengan Lois Lane begitu juga sebaliknya, namun Lex melarang Julian untuk dekat dengan Lois bahkan memaksa Julian untuk putus dengan Lois. Saat itu Julian marah kepada Lex. Kata-katanya begitu dalam. Kata-kata Julian kurang lebih seperti ini : “Lex, kamu mungkin ingin bertindak seperti Tuhan dengan menciptakan diriku dengan membuat klon dari DNA adikmu, namun ada satu hal yang kamu tidak mempelajari dari Tuhan yaitu bahwa Dia selain menciptakan manusia, Dia juga memberikan “free will” kebebasan berkehendak kepada manusia”. Wah, dalem banget khan?trus saya mulai memikirkan kata-kata itu. Iya bener ya. Tuhan dalam hal ini Allah yang saya percayai begitu Maha segala Mahanya. Dia menciptakan manusia tapi Dia tidak memaksakan kehendak-Nya. Dia memberikan kebebasan berkehendak kepada manusia. Terserah manusia itu memilih mau beriman atau tidak beriman kepada-Nya, tidak akan mempengaruhi kebesaran-Nya. Sebenarnya, klo Tuhan mau, dia bisa saja menciptakan manusia dan menjadikan seluruh manusia beriman pada-Nya, tapi pada kenyataannya tidak khan?Dia bebaskan manusia. Tapi Dia juga tidak sekedar membebaskan tanpa aturan. Dia juga memberikan petunjuk pada manusia, Dia berikan tuntunan, Dia kirimkan utusan, Dia tunjukkan kekuasaan dan kebesaran-Nya agar manusia itu bisa membaca, sadar dan mengakui bahwa ada Kekuatan dan Kekuasaan yang sangat besar yang menciptakan segala sesuatunya. Dia membuat manusia untuk mencari sendiri kebenaran itu, membuat manusia mencari dan mengenal Tuhan dengan akalnya dan juga dengan melihat ciptaan-Nya.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadinya sendiri”(QS. Al-Baqarah (2) : 186)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
wp@29072008
Indonesia berada diperingkat tertinggi memiliki angka perceraian paling banyak dalam setiap tahunnya, dibandingkan negara Islam didunia lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nazaruddin Umar dalam acara Pembukaan Pemilihan Keluarga Sakinah dan Pemilihan Kepala KUA Teladan Tingkat Nasional, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa malam(14/8).
"Setiap tahun ada 2 juta perkawinan, tetapi yang memilukan perceraian bertambah menjadi dua kali lipat, setiap 100 orang yang menikah, 10 pasangannya bercerai, dan umumnya mereka yang baru berumah tangga, "jelasnya.
Nazaruddin mengatakan, Islam tegas menyatakan dalam Al-Quran bahwa perceraian itu adalah suatu perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci Allah, namun perceraian itu menjadi fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia…(Eramuslim, 15 Ags 07).
Kenapa bisa begitu?
Saya pikir itu masalah fondasi dasar yang dibangun dalam sebuah pernikahan yang belum cukup kuat mengakar, pemahaman alasan serta arti pernikahan serta ketidakmampuan memahami pasangan.
Sangatlah aneh jika kita sudah menikah kemudian bercerai dengan alasan sudah tidak cocok lagi, hah?!please donk ah! Yang namanya menikah itu sudah pasti penuh ketidakcocokan. Bayangkan saja, dua individu dari dua produk yang berbeda, berbeda latar belakang keluarga, pendidikan dan lingkungan, berbeda pemikiran, yang pasti berbedalah karena memang toh Allah sendiri yang menjadikan setiap individu manusia itu spesifik, berbeda satu dengan yang lain, bahkan yang kembar identikpun tidaklah sama. Jadi kenapa urusan perbedaan dan ketidak cocokan itu dijadikan alasan perceraian?non sense lah.
Menikah itu dibutuhkan sikap saling memahami atas perbedaan dan ketidak cocokan yang ada, sikap toleransi dan tulus menerima apa adanya, baik-buruk, positif-negatif dari pasangan, karena dari situlah ketidaksempurnaan seseorang akan tertutupi oleh seseorang yang lain yang mungkin memiliki kelebihan.
Tulisan ini di buat karena kesedihan melihat begitu banyak kasus perceraian yang terjadi di Indonesia, apalagi yang sering dipertontonkan oleh para publik figure negeri ini. Bahkan perceraian juga terjadi pada kawan dekat saya pada usia ke-4 pernikahan mereka.
Why oh why?
Indonesia memang negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dalam Islam memang perceraian itu memang halal tapi ingat itu paling di benci oleh Allah!
Kalo kita liat, pernikahan di luar negeri, betapa komitmen mereka terhadap sebuah pernikahan itu sangatlah besar, betapa mereka begitu menghargai kesakralan arti sebuah pernikahan. Bolehlah mereka menganut sistem freesex tapi coba perhatikan jika mereka sudah memasuki pernikahan, mereka jadi begitu komit terhadap pasangannya, menjadi begitu setia terhadap pasangannya, mereka akan melakukan apapun untuk pasangannya, akan tetap menemani walaupun dalan keadaan sakit, gila dan sesulit apapun kondisinya. Makanya disana pernikahan itu sangat sakral karena seseorang yang sudah menikah tidak lagi diperbolehkan berselingkuh atau berkencan dengan yang lain. Tidak mudah bagi mereka untuk menikah, mereka butuh waktu yang lama untuk memutuskan untuk menikah, karena dalam pernikahan itu terdapat kewajiban, tanggungjawab juga kesetiaan terhadap pasangan apapun yang terjadi, susah maupun senang sampai maut memisahkan.
Tapi coba apa yang terjadi di sini?okay gak freesex, tapi menikah cepat hanya untuk memenuhi hasrat sex semata tapi tidak memahami alasan dasar sebuah pernikahan, dan setelah beberapa tahun menikah dengan alasan sudah tidak cocok kemudian bercerai. Setelah itu menikah lagi dan bercerai lagi dan begitu seterusnya. Kalo begitu, dimana nilai sakralitas dari sebuah pernikahan?dimana janji setia yang di ucapkan dihadapan Tuhan itu?
Orang kita memang agak sulit menerima perbedaan. Semua harus sesuai dengan pikiran kita, harus sesuai dengan keinginan dan kemauan kita, yang berbeda harus segera dienyahkan.
Padahal dari perbedaan itulah sebuah harmoni dapat tercipta, sebuah warna dapat terbentuk, sebuah kalimat dapat terangkai. Bayangkan kalo nada dalam musik hanya ada do saja atau re saja, apa yang terjadi?gak akan pernah jadi sebuah lagu. Bayangkan klo gak ada warna merah, hijau, kuning, biru gak akan jadi sebuah pelangi. Bayangkan klo cuma ada huruf a saja, atau b saja, gak akan pernah ada sebuah kalimat terbentuk. Betapa indahnya sebuah perbedaan khan klo kita mau sedikit memahami?
Jadi menikahlah wahai kalian yang sudah mampu menikah, namun jangan sia-siakan sebuah pernikahan, hargailah pasangan, komitlah terhadap janji setia yang telah bersama di ikrarkan di hadapan Tuhan, binalah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, berdamailah terhadap perbedaan. Semoga Allah merahmati. Amin
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram disampingnya. Dan dijadikan-Nya rasa kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi kaum yang berfikir" (QS. Ar-Ruum : 21)
Untuk diri dan kawan yang telah, akan dan menjelang pernikahan
wp@01062008 dini hari
Beberapa hari lalu, liat oprah lagi, temanya tentang KDRT. Trus sempet liat CD juga mengenai KDRT terbitan kalyanamitra, sebuah organisasi pendampingan perempuan korban kekerasan.
Nah di Oprah itu di katakan bahwa ternyata dalam KDRT itu ada yang berupa kekerasan fisik, psikis dan juga sexual. Ternyata ada kesepakatan hukum di USA yang mengatakan bahwa jika hubungan sex dilakukan dengan cara kekerasan dan paksaan walopun itu oleh suami atau pasangan kita maka itu bisa dikategorikan pemerkosaan dan dapat dijerat hukum.
Ada beberapa kisah istri yang mengalami hal itu, bahkan ada salah satunya yang merupakan wakil polisi di salah satu negara bagian di USA. Jika para istri itu menolak melakukan hubungan sex namun oleh para suaminya mereka dipaksa dengan cara-cara kekerasan, dibanting, di pukul atau dipaksa untuk melakukannya dengan cara-cara yang tidak dikehendaki oleh sang istri, maka itu bisa dikategorikan pemerkosaan. Dan hal ini bisa di jerat oleh hukum. Beda kasus jika sang istri menolak namun kemudian sang suami merayunya untuk melakukannya dan kemudian sang istri akhirnya mau melakukannya, hal ini bukan termasuk pemerkosaan dalam rumah tangga (hah?istilah yang aneh). Pokoknya jika hubungan itu dilakukan atas dasar kerelaan dan atas nama cinta maka itu bukan termasuk pemerkosaan namun bila sebaliknya, jika hubungan sex dilakukan dengan cara kekerasan dan paksaan walopun berstatus suami-istri maka dikategorikan pemerkosaan. Dan hal ini blm banyak diketahui oleh masyarakat di USA sendiri. Mereka cenderung menerima perlakuan suaminya dan menganggap bahwa melayani suami adalah merupakan kewajiban.
Dari kasus2 di oprah itu, suami2 mereka berhasil dipenjarakan atas kekerasan termasuk dalam hal sexually abuse.
Memang tidak gampang untuk melakukan gugatan terhadap suami kita sendiri. Salah satu dari istri2 tersebut menyatakan bahwa mereka prefer untuk diperkosa oleh orang lain dibanding oleh suaminya sendiri karena mereka sudah memiliki ikatan emosional. Dan hal ini akan lebih sulit diterima.
Sedangkan berdasarkan CD terbitan kalyanamitra, di Indonesia banyak masyarakat kita yang blm aware terhadap KDRT. Banyak masyarakat kita yang menganggap bahwa KDRT itu adalah urusan keluarga, padahal sebenarnya KDRT bukan lagi urusan keluarga tapi sudah termasuk masalah sosial dan diharapkan masyarakat jika ada yang mengetahui tetangga, saudara, rekan yang mengalami KDRT agar dapat cepat tanggap untuk melaporkannya kepada yang berwenang.
Semoga saya, anda dan kita semua tidak mengalami hal menyedihkan seperti ini. Dan jikalaupun ada, segera berani bertindak untuk meninggalkan sang abuser dan melaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Untuk pendampingan, kalyanamitra bisa dijadikan rujukan.
wp@01062008 dini hari