Powered by Blogger.

Kawin-Cerai

by - Sunday, June 01, 2008

Tahukah anda berada di posisi berapakah kasus perceraian di Indonesia?
Indonesia berada diperingkat tertinggi memiliki angka perceraian paling banyak dalam setiap tahunnya, dibandingkan negara Islam didunia lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nazaruddin Umar dalam acara Pembukaan Pemilihan Keluarga Sakinah dan Pemilihan Kepala KUA Teladan Tingkat Nasional, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa malam(14/8).
"Setiap tahun ada 2 juta perkawinan, tetapi yang memilukan perceraian bertambah menjadi dua kali lipat, setiap 100 orang yang menikah, 10 pasangannya bercerai, dan umumnya mereka yang baru berumah tangga, "jelasnya.
Nazaruddin mengatakan, Islam tegas menyatakan dalam Al-Quran bahwa perceraian itu adalah suatu perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci Allah, namun perceraian itu menjadi fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia…(Eramuslim, 15 Ags 07).
Kenapa bisa begitu?
Saya pikir itu masalah fondasi dasar yang dibangun dalam sebuah pernikahan yang belum cukup kuat mengakar, pemahaman alasan serta arti pernikahan serta ketidakmampuan memahami pasangan.
Sangatlah aneh jika kita sudah menikah kemudian bercerai dengan alasan sudah tidak cocok lagi, hah?!please donk ah! Yang namanya menikah itu sudah pasti penuh ketidakcocokan. Bayangkan saja, dua individu dari dua produk yang berbeda, berbeda latar belakang keluarga, pendidikan dan lingkungan, berbeda pemikiran, yang pasti berbedalah karena memang toh Allah sendiri yang menjadikan setiap individu manusia itu spesifik, berbeda satu dengan yang lain, bahkan yang kembar identikpun tidaklah sama. Jadi kenapa urusan perbedaan dan ketidak cocokan itu dijadikan alasan perceraian?non sense lah.
Menikah itu dibutuhkan sikap saling memahami atas perbedaan dan ketidak cocokan yang ada, sikap toleransi dan tulus menerima apa adanya, baik-buruk, positif-negatif dari pasangan, karena dari situlah ketidaksempurnaan seseorang akan tertutupi oleh seseorang yang lain yang mungkin memiliki kelebihan.
Tulisan ini di buat karena kesedihan melihat begitu banyak kasus perceraian yang terjadi di Indonesia, apalagi yang sering dipertontonkan oleh para publik figure negeri ini. Bahkan perceraian juga terjadi pada kawan dekat saya pada usia ke-4 pernikahan mereka.
Why oh why?
Indonesia memang negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dalam Islam memang perceraian itu memang halal tapi ingat itu paling di benci oleh Allah!
Kalo kita liat, pernikahan di luar negeri, betapa komitmen mereka terhadap sebuah pernikahan itu sangatlah besar, betapa mereka begitu menghargai kesakralan arti sebuah pernikahan. Bolehlah mereka menganut sistem freesex tapi coba perhatikan jika mereka sudah memasuki pernikahan, mereka jadi begitu komit terhadap pasangannya, menjadi begitu setia terhadap pasangannya, mereka akan melakukan apapun untuk pasangannya, akan tetap menemani walaupun dalan keadaan sakit, gila dan sesulit apapun kondisinya. Makanya disana pernikahan itu sangat sakral karena seseorang yang sudah menikah tidak lagi diperbolehkan berselingkuh atau berkencan dengan yang lain. Tidak mudah bagi mereka untuk menikah, mereka butuh waktu yang lama untuk memutuskan untuk menikah, karena dalam pernikahan itu terdapat kewajiban, tanggungjawab juga kesetiaan terhadap pasangan apapun yang terjadi, susah maupun senang sampai maut memisahkan.
Tapi coba apa yang terjadi di sini?okay gak freesex, tapi menikah cepat hanya untuk memenuhi hasrat sex semata tapi tidak memahami alasan dasar sebuah pernikahan, dan setelah beberapa tahun menikah dengan alasan sudah tidak cocok kemudian bercerai. Setelah itu menikah lagi dan bercerai lagi dan begitu seterusnya. Kalo begitu, dimana nilai sakralitas dari sebuah pernikahan?dimana janji setia yang di ucapkan dihadapan Tuhan itu?
Orang kita memang agak sulit menerima perbedaan. Semua harus sesuai dengan pikiran kita, harus sesuai dengan keinginan dan kemauan kita, yang berbeda harus segera dienyahkan.
Padahal dari perbedaan itulah sebuah harmoni dapat tercipta, sebuah warna dapat terbentuk, sebuah kalimat dapat terangkai. Bayangkan kalo nada dalam musik hanya ada do saja atau re saja, apa yang terjadi?gak akan pernah jadi sebuah lagu. Bayangkan klo gak ada warna merah, hijau, kuning, biru gak akan jadi sebuah pelangi. Bayangkan klo cuma ada huruf a saja, atau b saja, gak akan pernah ada sebuah kalimat terbentuk. Betapa indahnya sebuah perbedaan khan klo kita mau sedikit memahami?
Jadi menikahlah wahai kalian yang sudah mampu menikah, namun jangan sia-siakan sebuah pernikahan, hargailah pasangan, komitlah terhadap janji setia yang telah bersama di ikrarkan di hadapan Tuhan, binalah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, berdamailah terhadap perbedaan. Semoga Allah merahmati. Amin

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram disampingnya. Dan dijadikan-Nya rasa kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi kaum yang berfikir" (QS. Ar-Ruum : 21)


Untuk diri dan kawan yang telah, akan dan menjelang pernikahan


wp@01062008 dini hari



You May Also Like

2 comments

  1. wah jadi ingat mbak sepupuku akan menjelang pernikahan jg juli nanti. :-)

    ReplyDelete
  2. Waah Selamat deh klo gitu buat mbak sepupumu!

    ReplyDelete