Powered by Blogger.

PUISI Rangking 1 LPD 1 FLP Jabedeci, Feb. 2008

by - Friday, March 14, 2008

Ini karya Puisi dari Hadi, FLPer Depok yang jadi rangking 1 di Lokakarya Puisi FLP Jabedeci 1, 23 Feb. 2008 lalu di Rumah Cahaya Depok

Nyalakan rokokmu, Di!

Nyalakan rokokmu, Di!

Senja sebentar lagi datang dan kelelawar akan keluar dari sarangnya untuk menyerang segala buah dan menjadikannya busuk tergantung sampai akhirnya ada yang terjatuh di gebuk angin dan hancur di permukaan aspal terinjak-injak kaki-kaki mereka yang terlihat begitu tergesa-gesa memburu kebanggaan semu yang terpajang di etalase-etalase kepalsuan yang semakin hari semakin banyak saja orang-orang yang mengantri di sana dengan wajah-wajah mesinnya dengan tubuh-tubuh kakunya yang sumpah demi Tuhan kamu pasti akan muak melihatnya.

Nyalakan rokokmu, Di!

Siang sebentar lagi menghilang dan matahari yang dari pagi membakar bumi secara perlahan akan longsor menuruni cakrawala yang warnanya sudah begitu merah begitu membara begitu indah sehingga Seno Gumira Ajidarma yang gondrong itu begitu memujinya sedemikian rupa tapi semua tahu kamu tidak menyukai senja sebab entah apa tak ada yang tahu sebab entah kenapa tak ada yang peduli dan kamu memang tidak peduli sebab kamu lebih tertarik memperhatikan orang-orang di sekitarmu yang tingkah lakunya sudah seperti manusia kosong yang gemar berkata-kata kosong bersenda gurau kosong dan berduka cita yang juga kosong sehingga kamu hanya tertawa-tawa dalam hati sambil berkata betapa palsunya mereka betapa gombalnya mereka hahahahaha

Nyalakan rokokmu, Di!

Beberapa detik lagi malam akan hadir dan jubah hitamnya yang sebesar raksasa itu akan terhampar menyelimuti seluruh bumi sehingga rembulan dan bintang gemintang yang genitnya minta ampun itu satu persatu akan muncul di antara kelamnya malam di antara kelamnya kota yang isinya orang-orang terpinggirkan yang semakin hari semakin terpinggirkan saja dan lihatlah betapa kasihan mereka betapa kasihan sekali sehingga mereka harus tertidur dan bermimpi bersama kardus-kardus kosong yang tepinya sudah gerompal di makan tikus atau cecurut atau kecoa atau oleh mulut mereka sendiri sebab rasa lapar yang sialan itu ternyata memang tidak pernah mengenal kata sabar.

Nyalakan rokokmu, Di!

Hisap segala kepalsuan dunia hisap sampai mampus sampai kamu terbatuk-batuk uhuk-uhuk-uhuk dan keponakan-keponakanmu yang nakal itu akan tertawa bersama-sama sambil menunjuk-nunjuk ke arahmu dan berkata: "Om Hadi sudah tua! Om Hadi sudah Tua!"

Depok, 19 September 2006

You May Also Like

0 comments