Powered by Blogger.

Sesi 2 Pelatihan FLP Bekasi : IDE dan PROSES KREATIF

by - Tuesday, February 26, 2008

Sesi 2 Pelatihan FLP Bekasi Angkatan 5.

24 Februari 2008, 13.00 – 15.00, Lt. 2 Masjid Muhajirin Perumnas 2 Bekasi Barat.

Tema : Ide dan Proses Kreatif

Pemateri : Wiwiek Sulistyowati (Ketua FLP Bekasi)

 

Pelatihan di mulai oleh mba Wiwiek dengan memberikan ilustrasi. 1 orang sukarelawan dari peserta pelatihan untuk berdiri kemudian diminta menutup mata, lalu mba Wiwiek melemparnya dengan beberapa gulungan kertas. Sang sukarelawan diharapkan menangkap gulungan kertas tersebut, namun karena matanya ditutup maka tak satupun gulungan kertas yang mampu ditangkapnya. Yang kedua, sang sukarelawan membuka matanya, namun pada saat di lemparkan gulungan kertas, dia diam saja atau tidak berusaha menangkap gulungan kertas tersebut, dengan cara ini pun, gulungan kertas tidak bisa ditangkap. Sedangkan ilustrasi ketiga, sang sukarelawan membuka matanya dan dia diminta berusaha menangkap gulungan kertas tersebut. Alhasil dengan cara ini, sang sukarelawan dapat menangkap gulungan kertas yang dilemparkan kepadanya,  hanya 1 yang luput. Demikian kiranya ide yang di ilustrasikan dengan gulungan kertas itu. Sebenarnya ada banyak ide di sekitar kita, namun jika kita menutup mata atau tidak berusaha menangkap ide itu maka ide itu tidak bisa kita hasilkan. Sebaliknya, jika kita membuka seluruh indera kita, - bahkan indra keenam klo kita memilikinya - dan berusaha untuk menangkap ide-ide yang bertebaran di sekitar kita, dipastikan kita bisa menghasilkan banyak ide untuk bisa dijadikan bahan tulisan kita.

Mba Wiwiek juga menanyakan kepada setiap peserta dari mana kita bisa mendapatkan sumber ide. Dari hasil para peserta di ketahui sumber-sumber ide :

  1. Buku
  2. Penelitian
  3. Kegiatan sehari-hari
  4. Pengalaman pribadi
  5. Kitab suci
  6. Pengalaman orang lain
  7. Film
  8. Mimpi
  9. Perenungan
  10. Kejadian alam (bencana)
  11. Khayalan
  12. Musik

Sedangkan cara-cara untuk memperoleh ide adalah dengan mind mapping dan free style.

Di akhir pelatihan, mba Wiwiek menugaskan setiap peserta membuat 5 mind map kemudian di pilih salah satu yang terbaik untuk dijadikan paragraf. Setelah terkumpul mba Wiwiek membacakan paragraf yang dibuat dan memberikan masukan, kritik dan saran. Mba Wiwiek juga memberikan perbedaan antara cerpen dan novel.

Salah satu tugas wajib bagi peserta pelatihan adalah membuat cerpen nantinya.

Perjalanan masih panjang dan tidak akan pernah berhenti untuk belajar dan belajar untuk lebih baik lagi.

 

 

wp@26022008

You May Also Like

1 comments

  1. wiwiek sendiri ga ngeliat postingan ini ya? hebat juga dah jadi ketu FLP bekasi. kalo kamu jadi Yu?

    ReplyDelete