Powered by Blogger.

DETIK

by - Friday, February 22, 2008

Dengarkan…

Dentingan itu

Terus berdetak

Mengisi ruang

 

                        Dengar sekali lagi

                        Benda itu terus berdetak

                        Tak memberi sedikitpun toleransi

                        Membabat yang tak mengerti

 

Coba dengar lebih teliti lagi

Kali ini dengan hati

Sanggupkah kau membiarkannya pergi

Sama saja melepas nyawamu dari ragawi

 

                        Dengar dan dengarkan lagi

                        Jangan pernah berhenti

                        Karena ini taruhan hidup mati

                        Antara dirimu dengan yang terus pergi

 

Coba dengar untuk sekali lagi

Dentang hidupmu

Waktu yang lewat tanpamu

Siapkah kau untuk kembali?

 

 

wp@20022008, 00:47 WIB

You May Also Like

3 comments

  1. mmm....siap belum yaa????
    tanya kenapaaa????
    heheehehe...
    pa kbr mbak? ^_^

    ReplyDelete
  2. Yang bisa menentukan kesiapan diri ya dirimu sendiri. Life is a journey untuk mencari persiapan to the real "life" nantinya.
    Alhmd. khabar whyu baik, thx, how r u?

    ReplyDelete
  3. wahyu, ada kisi2 ga gimana cara buat puisi? *yanggabisabuatpuisi* :((

    puisi detiknya sederhana bahasanya mudah dimengerti, saya suka....

    ReplyDelete