Powered by Blogger.

Kehidupan Normal Baru

by - Monday, October 19, 2020


Bekerja dan Belajar dari Rumah


Masih di situasi pandemi Covid-19.

Pandemi covid-19 memaksa kita semua untuk memulai kehidupan normal baru. Kehidupan yang sedikit berbeda dari kehidupan sebelumnya. Kebiasaan yang harus ditegakkan sebelum vaksin covid-19 ada dan dapat digunakan oleh semua orang.
Pandemi covid-19 di Indonesia yang sudah dimulai sejak Maret 2020 dan masih berlangsung sampai saat ini, Oktober 2020. Tahun 2020 yang sangat luar biasa.


Bekerja

Pandemi covid-19 memaksa kita harus bekerja dari rumah. Mau-tidak mau, suka-tidak suka di awal-awal PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), setiap orang diwajibkan bekerja dari rumah. Tidak terlepas di kantor saya. Persiapannya hanya membawa laptop dan hp kantor serta dokumen-dokumen hardcopy yang mungkin dibutuhkan untuk bekerja dari rumah. Untuk dokumen softcopy ada yang tersimpan di laptop, ada juga yang tersimpan di server kantor, yang bisa diakses secara online. Sebenarnya ini bukan kali pertama, saya bekerja dari rumah. Sebelumnya, saya pernah bekerja di rumah pada saat menjadi freelancer. Bedanya, dulu saya belum menikah dan karena pekerjaannya freelancer, saya bisa mengatur jam kerja sesuai kebutuhan. Saat ini, kondisinya saya sudah menikah dengan anak berusia 8 tahun dengan pekerjaan full time, artinya bekerja 8 jam sehari. Walaupun kantor saya, membebaskan jam mulai atau selesai bekerja, yang penting sehari memenuhi 8 jam sehari. Pada saat PSBB transisi, kantor saya pernah menerapkan WFO (Work From Office) sebagian, dengan kapasitas 50%. Saya kebagian masuk kantor hari senin dan kamis. Namun, sejak penerapan PSBB tahap 2, kantor saya kembali menerapkan full WFH sampai saat ini. Saya lebih suka bekerja dari rumah, dibandingkan dari kantor. Karena lebih efektif, tidak membuang waktu perjalanan kurang lebih 1,5 jam bolak-balik.


Sekolah

Anak saya yang masih Sekolah Dasar, seperti anak usia sekolah lain, juga ikutan terdampak pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Dari saat kelas 1 SD, kemudian kenaikan kelas di bulan Juli 2020 menjadi kelas 2 SD, mengharuskan anak saya belajar dari rumah. Saat naik kelas 2 SD ini, dia belum pernah bertemu langsung dengan guru kelasnya. Tapi untungnya, teman-teman sekelasnya masih sama seperti waktu kelas 1 SD. Anak saya senang saja belajar dari rumah bersama saya. Sebenarnya, dia lebih senang belajar di rumah dengan saya daripada harus ke sekolah, katanya😀. 
Kami punya papan tulis di rumah. Jadi, biasanya pagi hari saat sudah ada tugas dari sekolah, saya menuliskan dulu seluruh tugas-tugasnya di papan tulis. Untuk kemudian, anak saya akan mengerjakannya di buku tugasnya.
Tidak ada kesulitan berarti dalam bekerja dari rumah dan belajar dari rumah. Tantangannya paling kalau ada tugas yang sulit, atau tugas dalam bentuk prakarya yang butuh waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya. 


Kehidupan sehari-hari

Pastinya sekarang, lebih ketat dalam menerapkan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan. Keluar rumah juga dilakukan hanya untuk hal-hal penting saja, seperti membeli makanan dan stok logistik bulanan. Merindukan jalan-jalan?sedikit. Sudah terlalu nyaman di rumah😁. Jalan-jalannya tetap bisa dilakukan secara virtual. Kami pernah jalan-jalan virtual ke museum, sea world, sampai jalan-jalan ke luar negeri seperti ke Jepang, Inggris, Amerika sampai ke Pegunungan Himalaya melalui google explorer. Makanan juga dijaga, dengan gizi seimbang dengan tidak lupa sayur dan buah-buahan. Suplemen vitamin diminimalisir, sebisa mungkin menggunakan buah dan sayur langsung. Sama olahraga ya. Jalan kaki, naik sepeda dan juga senam otak. Sebelumnya terkadang olahraga juga sih, tapi biasanya lebih banyak alasan malasnya. Kalau saat ini, jadi memaksakan diri untuk berolahraga demi menjaga tubuh tetap sehat. Selama 8 bulan terakhir ini, seingat saya, kami sakit hanya sekali. Itu awalnya dari suami saya, kemudian menular ke anak saya, baru terakhir ke saya. Hanya flu dan batuk saja. Masih bisa diatasi dengan istirahat dan minum obat warung. Kami sangat mengusahakan tidak mengunjungi layanan kesehatan dulu di saat seperti ini. Kami baru ke puskemas sekitar 5 hari lalu, itu pun karena wajib imunisasi anak saya yang dilaksanakan di puskesmas. Itu perjalanan paling menantang kami selama pandemi ini: mendatangi puskesmas. Tapi, Alhamdulillah, lancar. Pada saat kita datang, karena sudah terjadwal untuk mengurangi kerumunan, pas giliran anak saya, hanya anak saya seorang. Puskesmas juga tidak terlalu ramai pengunjung. Untuk sepeda, saat Ramadhan saya sempat membeli sepeda preloved. Saya sebenernya sudah lama berniat membeli sepeda, kebetulan ada teman yang menjual sepedanya yang kondisinya masih bagus. Tanpa pikir panjang langsung saja saya beli. Yang terjadi kemudian, musim sepeda datang. Semua orang jadi suka bersepeda dan harga sepeda pun melangit. Untung sudah beli duluan sebelum musimnya😃. 


Masa depan

Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Vaksin covid-19 di Indonesia direncanakan sudah mulai tersedia mulai bulan November 2020 dengan target utama adalah para tenaga kesehatan yang bekerja di garda depan penanganan covid-19. Untuk warga biasa seperti saya, kemungkinan baru bisa mendapatkan vaksin di tahun 2021 – 2022. Mudah-mudahan dengan adanya vaksin, kita bisa tetap melanjutkan hidup. Mungkin tidak akan sama seperti sebelumnya, terutama yang dirasakan oleh orang-orang yang kehilangan orang terdekatnya karena covid-19. Namun, janji Allah yang pasti, “Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan” (Surat Al-Insyirah ayat 5-6).


#writober
#writober2020
#hari2
#Adaptasi
#rumahbelajarmenulis
#RBMIPJakarta
#IbuProfesionalJakarta



You May Also Like

2 comments

  1. Waaa seru banget google explorer bareng bareng yaa :)

    ReplyDelete
  2. Yup...yuk mba..jalan bareng-bareng..via google explorer 😄

    ReplyDelete