Powered by Blogger.

Kerasnya Kehidupan

by - Tuesday, October 20, 2020





Rafa akhirnya menghentikan motornya di depan sebuah ruko yang kosong. Sudah hampir jam 9 malam. Dia lelah. Sudah dari pagi dia keluar menjemput rezeki, namun entahlah, kenapa hari ini begitu sepi. Perutnya sudah keroncongan, bensin di motornya juga menunjukkan tinggal 1 bar lagi. Apa yang bisa dia berikan ke istrinya hari ini?Rafa baru dapat 2 orderan sejak pagi. Hasil orderan pertama sudah dia pakai untuk membeli sedikit makan untuk mengganjal perutnya tadi siang. Yang kedua, dia pakai untuk tambal ban. Sialnya, pas lagi sepi begini, ban motornya malah tertusuk paku di jalan tadi. Sejak dari situ, belum ada orderan masuk lagi. Memang ini hari Minggu dan biasanya, kalau hari Minggu orderan sepi sekali. Walaupun begitu, Rafa tetap keluar. Kalau tidak, istrinya pasti akan bertanya-tanya.

Sejak pandemi ini, Rafa yang semula karyawan sebuah perusahaan, terpaksa harus mengalami pahitnya dirumahkan alias di PHK. Perusahaannya yang tidak begitu besar, sudah tidak mampu membayar gaji karyawannya. Perusahaannya itu juga sudah harus mengetatkan pengeluaran kalau tidak mau bangkrut. Rafa termasuk karyawan yang harus di PHK. Walau di PHK, Rafa juga hanya mendapatkan 1 bulan gaji. Tidak banyak yang bisa dia perbuat, karena walaupun didesak, memang kondisi perusahaannya tidak memungkinkan memberikan PHK sesuai aturan tenaga kerja. Rafa berusaha menerima dan maklum.

Setelah itu, tidak banyak yang bisa dilakukan Rafa. Mau buka usaha, tidak punya modal. Sudah coba kirim lamaran ke banyak perusahaan, juga belum ada yang nyangkut. Hanya pernah beberapa kali dipanggil interview, tapi setelahnya tidak ada kelanjutannya.

Jadilah Rafa memutuskan untuk menjadi supir ojek online. Lumayanlah untuk makan sehari-hari. Untungnya Rafa sudah sempat membayar sewa kontrakan langsung selama 1 tahun, saat dia masih jadi karyawan, sehingga saat ini, dia tidak terlalu pusing memikirkan bayar kontrakan. Anaknya juga belum sekolah, sehingga tidak perlu memikirkan biaya sekolah.

Namun, tetap saja, Rafa harus menghidupi keluarga kecilnya, istri dan anaknya. Istrinya ibu rumah tangga. Rafa ingin istrinya menemani tumbuh kembang anaknya. Biar Rafa saja yang mencari nafkah. Di saat sulit seperti ini, istrinya berniat untuk mencari kerja juga. Tapi, kalau istrinya bekerja, anaknya akan dengan siapa? Rafa tidak bisa berfikir ke arah sana. Rafa tidak bisa membayangkan, anaknya yang baru berusia 3 tahun harus ditinggalkan kedua orangtuanya bekerja. Aah, tidak. Tidak usahlah istrinya bekerja. Biarkan Rafa yang akan bekerja keras, toh ini memang sudah kewajiban sebagai seorang suami.

Rafa masih berhenti di depan ruko. Menanti hujan yang masih turun rintik-rintik membasahi bumi. Rafa benar-benar pusing sekarang. Bagaimana dia dapat pulang ke rumah sekarang?apa yang akan dia sampaikan ke istrinya?istri dan anaknya akan makan apa malam ini?Rafa hanya berharap istrinya akan mengerti dan berdoa semoga esok pagi keadaan bisa lebih baik dari hari ini. 




#writober

#writober2020

#hari3

#Nihil

#rumahbelajarmenulis

#RBMIPJakarta

#IbuProfesionalJakarta

You May Also Like

0 comments